Newsletter
Newsletter

Bayar Aja Gini, Apa Lagi Gratis

Scroll down
Akhmad Khudri, M.Kom
Akhmad Khudri, M.Kom
I`m
  • Residence:
    Palembang
  • Level of Study:
    Doctoral
  • Research Interest:
    Blockchain

Kenapa Hidup Harus Serumit Ini?

 

Kadang aku berpikir…
Kita ini sedang mengantri buat bayar, bukan buat minta gratis.


Kita bawa uang sendiri, mau bayar pajak kendaraan tahunan. Mau setor ke negara. Tapi antriannya… Masya Allah. Mengular, berkeringat, dan kadang berakhir sia-sia karena kuota pelayanan harian sudah ditutup. Disuruh balik besok, bawa berkas ulang, isi form ulang. Padahal kita yang bayar. Kita yang memberi, bukan meminta.


Coba bandingkan dengan hal-hal lain yang sudah seamless:
Bayar iuran Wi-Fi? Klik dari HP.
Langganan aplikasi? Otomatis potong saldo.
Beli tiket? Semua bisa dari genggaman.


Tapi untuk urusan bayar ke negara, kenapa seperti kembali ke zaman dokumen fotokopi dan bolpoin warung?


Belum lagi jika kendaraan itu milik orang tua atau pasangan. Harus pakai surat kuasa, materai, dan prosedur berlapis-lapis. Padahal kalau nama di STNK, BPKB, dan KTP cocok—bukankah itu sudah cukup?


Jadi bikin suudzan: negara ini seperti mencurigai rakyatnya dulu, sebelum melayani. Padahal di sisi lain, rakyat tetap taat. Tetap bayar. Tetap sabar (meski dalam hati mendidih).


Yang bikin sedih bukan cuma sistemnya, tapi rasa tidak dipercayai itu. Seolah rakyat ini harus lulus ujian loyalitas dulu baru boleh setor.


Kalau pelayanan buruk padahal rakyat bayar, bagaimana kita bisa mengharapkan sesuatu yang gratis?



Jadi apa solusinya?

 

Satu hal yang pasti: kesederhanaan adalah kunci.


Kalau sektor swasta bisa bikin semua urusan tinggal klik dari HP, maka negara juga seharusnya bisa. Mulai dari sistem digitalisasi pajak yang inklusif, tidak merepotkan orang tua atau yang awam teknologi. Sampai pada proses yang percaya dulu, validasi kemudian—bukan sebaliknya.


Kita tahu, reformasi birokrasi itu sulit. Tapi kerumitan seharusnya tidak menjadi standar baru. 


Jangan sampai setiap kali mau taat, rakyat justru disuruh menyeka keringat.


© 2025 All Rights Reserved.
www.elpeef.com
Write me a message
Write me a message

    * informasi kamu akan disematkan dalam opini yang dikirim